Literature Review 20 Jurnal tentang SENI
Dwi Riyadi Darsono 202246500088
KELAS:R4B
Kajian Seni Rupa Dan Desain
Literature Review 20 Jurnal
1. SELERA SENI DAN KESALAHPAHAMAN SENI
Penulis :Hadiyatno
Objek :Kesalapahaman dan selera terhadap Karya Seni
Teori Pendekatan : Teori pendekatan dalam jurnal menyelidiki perdebatan yang sedang berlangsung antara seniman dan audiens mereka mengenai selera dan interpretasi artistik yang berbeda, menampilkan beragam perspektif yang ada di dunia seni.
Analisis: Jurnal ini menggali kompleksitas menafsirkan seni dan beragam selera artistik yang ada di antara seniman dan audiens mereka, yang mengarah ke perdebatan dan kesalah pahaman yang sedang berlangsung di dunia seni,Ini membahas sifat dinamis seni, menekankan bahwa seni bukanlah objek statis seperti batu melainkan bentuk ekspresi yang terus berkembang yang sulit untuk dibatasi dalam batas-batas yang ketat Jurnal ini juga menyentuh benturan antara nilai-nilai orisinalitas, subjektivitas, dan selera dalam apresiasi seni, berkontribusi pada kompleksitas dan sifat dunia seni yang sulit dipahami Secara keseluruhan, analisis dalam jurnal menggarisbawahi interaksi yang rumit antara beragam interpretasi artistik, selera, dan lanskap seni yang selalu berubah, menekankan sifat subjektif dari apresiasi seni dan dialog berkelanjutan antara seniman dan audiens mereka
Kesimpulan: Jurnal ini menyimpulkan dengan menekankan bahwa seni bukan tentang interpretasi yang benar atau salah melainkan tentang mendekati perspektif yang beragam untuk menemukan keindahan dalam jawaban yang berbeda, menyoroti sifat subjektif dari apresiasi seni Ini menggaris bawahi perdebatan dan kesalahpahaman yang sedang berlangsung di dunia seni yang timbul dari beragam selera artistik dan interpretasi antara seniman dan audiens mereka Kompleksitas mendefinisikan seni karena sifatnya yang dinamis dan selalu berubah diakui, membuatnya menantang untuk menetapkan batasan yang ketat seiring perkembangan seni dari waktu ke waktu Pentingnya mencari keindahan dalam seni
2. CITA-CITA HIDUP BAHAGIA SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS
Penulis :Fiyanto Sarif
Objek :Mengeksplorasi aspirasi hidup bahagia dalam pembuatan Lukisan
Teori Pendekatan : mempertimbangkan representasi aspirasi untuk kehidupan yang bahagia melalui metafora visual dalam lukisan menggunakan teori hawkins yang melibatkan tiga tahap: eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan, untuk memandu proses penciptaan karya seni, mengadaptasi teknik yang biasa digunakan dalam tari dan seni visual
Analisis: Kajian ini mengeksplorasi pentingnya hasrat untuk hidup bahagia sebagai tema sentral dalam seni lukis, menekankan peran imajinasi dan hasrat dalam menginspirasi ekspresi artistik. Ini mengeksplorasi penggunaan metafora visual untuk mengekspresikan aspirasi ini, dengan menekankan pentingnya. Metode teoritis untuk menerjemahkan konsep abstrak ke dalam bentuk seni visual. Dengan mengacu pada klasifikasi aspirasi Bakker ke dalam kategori primer dan sekunder, artikel ini menyoroti keinginan dasar manusia untuk aktualisasi diri dan tujuan spesifik yang mempengaruhi pemilihan topik dalam karya seni. Metode ini berfokus pada tahapan penemuan, improvisasi dan pembentukan, menawarkan pendekatan terstruktur pada proses kreatif, mengadaptasi teknik tari dan seni visual untuk memandu penciptaan gambar. Secara keseluruhan, analisis mengungkapkan pendekatan multidimensi dalam mengeksplorasi aspirasi manusia, proses kreatif dan ekspresi visual dalam konteks seni lukis, menekankan hubungan mendalam antara keinginan pribadi, ekspresi artistik dan penyampaian pesan emosional melalui seni visual.
Kesimpulan: “cita-cita hidup bahagia” menjadi moto penggerak penting dalam penciptaan seni lukis, menginspirasi seniman untuk mengekspresikan imajinasi dan keinginannya melalui berbagai jenis seni rupa,Melalui penggunaan metafora visual dan pendekatan teoretis, seniman mampu secara efektif menyampaikan ide – ide kompleks terkait kebahagiaan dan aspirasi dalam karya mereka, sehingga memungkinkan eksplorasi lebih dalam terhadap topik tersebut .Mengacu pada klasifikasi Bakker tentang aspirasi menjadi primer dan primer.kategori sekunder, artikel ini menekankan pada keinginan dasar manusia untuk aktualisasi diri. dan tujuan tertentu, mempengaruhi pilihan subjek dalam lukisan Integrasi metodologi Hawkins, yang berfokus pada tahapan penemuan, improvisasi, dan pembentukan, menawarkan kepada seniman pendekatan terstruktur terhadap proses kreatif, membimbing mereka untuk menerjemahkan aspirasi ke dalam representasi visual Secara keseluruhan, Makalah ini menekankan hubungan mendalam antara aspirasi pribadi, proses kreatif, dan ekspresi visual dalam penciptaan lukisan, menyoroti peran seni dalam menyampaikan pesan emosional dan mencerminkan pengalaman manusia.
3. EKSPRESI GORESAN GARIS DAN WARANA DALAM KARYA SENI LUKIS
Penulis :Aldi Yunaldi
Objek : ekspresi seniman dalam mengaplikasikan goresan garis dan warna karya seni lukis
Teori Pendekatan : teori yang dipakai psikologis dan ekspresif yang diterapkan pada penciptaan seni Dengan memahami implikasi psikologis dari garis dan warna, seniman dapat membuat karya seni yang beresonansi dengan pemirsa pada tingkat emosional yang lebih dalam.
Analisis:“EKSPRESI GORESAN GARIS DAN WARANA DALAM” menggali pentingnya garis dan warna dalam seni, menekankan peran mereka dalam mewujudkan bentuk dan mengekspresikan emosi Jurnal ini bertujuan untuk menginspirasi seniman lain dalam upaya melukis mereka dan mempromosikan pemahaman Seni Visual di kalangan publik, siswa, pendidik, dan masyarakat pada umumnya Ini membahas bagaimana garis-garis dalam seni berfungsi lebih dari sekadar garis besar, memainkan peran penting dalam menyampaikan kualitas ekspresi seniman dan membentuk pola melalui ritme dan keseimbangan Selain itu, jurnal ini mengeksplorasi pengaruh psikologis warna, menyoroti bagaimana warna yang berbeda membangkitkan emosi yang bervariasi dan berkontribusi pada suasana hati dan suasana keseluruhan karya seni Dengan menggabungkan teori psikologis dan ekspresif, seniman dapat membuat karya seni yang beresonansi dengan pemirsa pada tingkat emosional, menampilkan kedalaman dan kompleksitas ekspresi artistik
Kesimpulan:
Dengan menggabungkan teori psikologis dan ekspresif, seniman dapat membuat karya seni yang beresonansi dengan pemirsa pada tingkat emosional, menampilkan kedalaman dan kompleksitas ekspresi artistik,peran penting garis dan warna dalam seni, melampaui elemen visual belaka untuk mewujudkan bentuk dan membangkitkan emosi Dengan memahami pentingnya garis terstruktur dan pilihan warna, seniman dapat meningkatkan kualitas ekspresi dalam karya seni mereka Jurnal ini bertujuan untuk menginspirasi seniman untuk mengeksplorasi kedalaman ekspresi artistik melalui garis dan warna, mendorong mereka untuk menciptakan karya seni yang bermakna dan menarik secara emosional Melalui pengaruh psikologis warna dan sifat ekspresif garis, seniman dapat menyampaikan emosi kompleks dan pemikiran abstrak dalam kreasi mereka, beresonansi dengan pemirsa pada tingkat yang lebih dalam Secara keseluruhan, makalah penelitian menyoroti hubungan rumit antara garis, warna, emosi, dan ekspresi artistik, menunjukkan bagaimana elemen-elemen ini bersatu untuk menciptakan karya seni yang menarik secara visual dan resonansi emosional di bidang lukisan
4. APRESIASI SENI: IMAJINASI DAN KONTEMPLASI DALAM KARYA SENI
Penulis : Arnita Tarsa, S.Pd.1
Objek : apresiasi seni khususnya mengeksplorasi hasil apresiasi seni dalam hal proses dan hasil membangun kekuatan imajinasi dan kontemplasi dalam seni
Teori Pendekatan : teori yang dipakai mengacu pada berbagai teori yang berkaitan dengan seni dan pendidikan seni, seperti yang dibahas dalam tinjauan literaturKonsep seperti sifat seni, pembelajaran seni, estetika, dan proses imajinasi dan kontemplasi dalam seni dieksplorasi berdasarkan teori yang ada.
Analisis: Analisis makalah penelitian ini berfokus pada konsekuensi persepsi seni, dan khususnya menyelidiki pengaruh imajinasi dan kontemplasi terhadap penciptaan seni . Ini mengkaji pentingnya estetika dalam seni dan menekankan bagaimana imajinasi individu dan proses reflektif berkontribusi pada produksi.seni menawarkan karya seni indah yang melampaui batas fisik dan temporal. Studi ini menyoroti peran pendidikan seni dalam meningkatkan kreativitas siswa, kecerdasan emosional, dan pengetahuan artistik dengan tujuan mengembangkan individu yang utuh.Melalui meditasi, individu terlibat secara mendalam dengan seni, menghasilkan karya seni yang membangkitkan emosi dan beresonansi dengan pemirsanya pada berbagai tingkatan.Imajinasi dan Kontemplasi Anda akan mampu menciptakan dan mengapresiasi seni yang mewujudkan keindahan, nilai budaya, dan kedalaman emosional.
Kesimpulan: Kajian tersebut menyimpulkan bahwa apresiasi seni erat kaitannya dengan proses imajinasi dan kontemplasi, sehingga memungkinkan terciptanya karya seni estetis yang melampaui batas ruang dan waktu. Ia menekankan pentingnya pendidikan seni yang menumbuhkan kreativitas siswa, kecerdasan emosional, dan pengetahuan seni, dengan tujuan mengembangkan individu berwawasan luas yang dapat mengapresiasi dan menciptakan seni. Melalui refleksi, individu terlibat secara mendalam dengan seni, sehingga menghasilkan karya seni yang signifikan secara budaya dan spiritual yang membangkitkan emosi dan beresonansi dengan pemirsa di berbagai tingkatan.Kekuatan transformatif apresiasi seni ditekankan, menunjukkan bahwa melalui imajinasi dan kontemplasi, kita dapat menciptakan dan mengapresiasi seni yang mewujudkan keindahan, nilai budaya, dan kedalaman emosional. Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti dampak signifikan seni terhadap individu dan masyarakat, dan menunjukkan bagaimana seni berfungsi sebagai media ekspresi diri, refleksi budaya, dan hubungan emosional.
5.KAJIAN TIPOLOGI TANDA PADA KARYA LUKISAN OESMAN EFFENDI
Penulis : Nurul Annisa Frakas
Objek : pembahasan Objek lukisan Oesman Effendi pada aspek representamen, objek, dan interpretan
Teori Pendekatan : menggunakan teori tipologi tanda untuk menganalisis lukisan Oesman Effendi.
Analisis: analisis ini berfokus pada pemahaman makna tersirat melalui tipologi semiotika. mengkaji representasi indra yang diilhami oleh alam, simbolisme budaya, dan unsur spiritual yang tergambar dalam karya seni dengan mengkaji aspek representasi, objek, dan penafsir.Lukisan Effendi merepresentasikan objek dalam bentuk non-representasional, yang dikembangkan berdasarkan naluri dan emosi.Seniman mencerminkan kesederhanaan dalam lingkungan alam seperti pantai, keramaian, dan tema keagamaan.Penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan berbagai makna yang disampaikan dalam lukisan.Dengan menerapkan semiotika teoretis Peirce dan Saussure, analisis ini mengidentifikasi tanda-tanda dan simbol-simbol yang digunakan seniman untuk membangkitkan emosi dan reaksi tertentu pada penonton yang tertanam dalam karya Effendi.Ini mengungkap lapisan makna dan memberikan wawasan tentang maksud sang seniman.
Kesimpulan: Menganalisis lukisan Osman Effendi dengan menggunakan tipologi teori semiotika mengungkap kompleksnya tingkat makna yang tertanam dalam karya seni. Melalui penelaahan terhadap representasi, objek, dan pelaku, kajian ini mengungkap tema-tema ekspresi indrawi, bentuk non-representasional, dan sifat sederhana yang tergambar dalam karya Effendi.Kajian ini berfokus pada beragam interpretasi yang dapat diperoleh pemirsa terhadap lukisan berdasarkan sudut pandang dan respons emosional terhadap elemen visual yang dihadirkan.Dengan mengacu pada teori Peirce dan Saussure, kajian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana tanda dan simbol bekerja dalam seni. Secara keseluruhan, hasil ini menunjukkan bahwa karya Effendi merupakan permadani kaya makna yang memungkinkan pemirsanya terlibat dengan lukisan dalam berbagai tingkatan, Mengajak Anda menafsirkan gambar-gambar yang diciptakan sang seniman.
6. KARYA SENI NATURALISME PADA ESTETIKA KLASIK
Penulis : Nurul Annisa Frakas
Objek : menggali konsep naturalisme dalam seni
Teori Pendekatan : menggunakan metode tinjauan literatur untuk mengeksplorasi konsep naturalisme dalam estetika klasik, terutama berfokus pada karya seni yang menunjukkan kualitas naturalistik
Analisis: Kajian ini menyelidiki naturalisme dalam estetika klasik, dengan fokus pada karya seni yang terinspirasi oleh pandangan Plato dan Aristoteles tentang peniruan alam dalam seni.mempertimbangkan bagaimana naturalisme berhubungan dengan penciptaan representasi objek yang realistis, menarik kesejajaran antara kemampuan kreatif seniman dan objek. Benda-benda alam dalam karya seni. Ia menekankan sifat ganda seni sebagai tiruan alam dan produk kreativitas manusia. Dengan menganalisis perspektif filsuf seperti Plato dan Aristoteles, artikel ini bertujuan untuk memahami bagaimana naturalisme dipersepsikan dan diekspresikan dalam seni pada periode klasik.Secara keseluruhan, analisis ini mengeksplorasi hubungan kompleks antara seni, alam, dan kreativitas manusia pada masa klasik.dan menjelaskan landasan filosofis naturalisme dalam ekspresi seni
Kesimpulan: Melalui analisis perspektif filosofis tentang keindahan dan peniruan, artikel ini menekankan pentingnya keakuratan dan kemiripan objek alam dalam karya seni masa klasik, serta menjelaskan bagaimana naturalisme dalam seni dipersepsikan dan bagaimana keindahan klasik.Memperdalam pemahaman Anda tentang apa itu keindahan dan peniruan.dinyatakan dalam dan menunjukkan hal berikut: Interaksi yang kompleks antara seni, alam, dan kecerdikan manusia.Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan tentang landasan filosofis naturalisme dalam seni dan bagaimana seniman pada periode klasik berusaha menangkap esensi alam sambil mengekspresikan visi kreatif mereka melalui penggambaran realistis.
7.PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS IMPRESIONISME:MIXED MEDIA
Penulis : Santoso Haryono
Objek : mengeksplorasi karakteristik, perilaku, atau sifat objek dalam karya seni lukis
Teori Pendekatan : menggunakan pendekatan teoretis untuk menganalisis objek yang diteliti, dengan fokus pada pemahaman karakteristik dan perilaku
Analisis: mempelajari objek yang diteliti secara rinci untuk memahami sifat dan perilakunya. menggunakan berbagai metode dan teknik untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang berkaitan dengan suatu objek dan menarik kesimpulan yang bermakna, metode, evaluasi kualitatif, atau kerangka teoritis untuk menafsirkan hasil dan menghasilkan wawasan.Dengan menganalisis suatu subjek secara sistematis, dapat mengungkap pola, tren, atau hubungan yang berkontribusi terhadap pemahaman topik secara keseluruhan.Proses analitis penting untuk menguji hipotesis, mengidentifikasi temuan penting, dan mengambil keputusan berdasarkan hasil penelitian.
Kesimpulan: Kesimpulannya sangat penting untuk menyelesaikan penelitian, menekankan pengambilan utama, dan memperkuat pentingnya penelitian yang dilakukan.Ini berfungsi untuk mengikat bersama tujuan penelitian, metodologi, hasil, dan implikasi, memberikan gambaran komprehensif tentang kontribusi studi ke lapangan.Kesimpulan dari sebuah makalah penelitian kemungkinan besar akan merangkum hasil-hasil utama dan wawasan yang diperoleh dari analisis objek yang diteliti. Kami membahas bagaimana hasilnya konsisten dengan teori dan kerangka kerja yang ada di lapangan, menyoroti pentingnya penelitian berdasarkan hasil, dan memberikan rekomendasi untuk penelitian di masa depan dan implikasi praktisnya, serta dapat menyarankan area untuk penelitian dan penerapan lebih lanjut. Kesimpulan penting untuk menyimpulkan penelitian dengan menonjolkan temuan-temuan utama, menekankan pentingnya penelitian yang dilakukan, dan memberikan gambaran menyeluruh tentang kontribusi studi lapangan.
8. Ekspresi Visual Human Emotion Dalam Karya Seni Lukis
Penulis : Sekar Ayu Kuncoroputri, Ariesa Pandanwangi ,Wawan Suryana
Objek : ekspresi emosi manusia dalam seni visual, khususnya dalam lukisan
Teori Pendekatan : Menggunakan teori Feldman
Analisis:
Analisis makalah penelitian ini berfokus pada interpretasi bagaimana seniman menggunakan elemen visual untuk menyampaikan emosi manusia dalam lukisannya.Tahapan identifikasi, interpretasi, dan evaluasi menyusul. Identifikasi melibatkan pemahaman elemen dasar sebuah karya seni, seperti warna, bentuk, dan komposisi, serta memahami bagaimana emosi diekspresikan secara visual. Interpretasi bertujuan untuk memberi makna pada sebuah lukisan dengan menghubungkan elemen visual dengan pengalaman dan pengetahuan pemirsanya serta memahami bagaimana pemirsa mempersepsikan dan merespons emosi yang digambarkan
Kesimpulan:
Emosi memainkan peran penting dalam respons manusia terhadap peristiwa dan interaksi, karena sangat penting untuk komunikasi dan ekspresi Manusia tidak dapat melarikan diri dari emosi karena merupakan bagian integral dari kehidupan, dengan emosi positif, negatif, dan campuran menjadi respons umum terhadap berbagai situasi Seniman mengekspresikan emosi manusia melalui lukisan 2 dimensi menggunakan cat minyak di atas kanvas, menggabungkan warna, bentuk, komposisi, dan teknik untuk menyampaikan emosi ini secara efektif Karya seni yang menggambarkan emosi manusia dapat memengaruhi pemirsa dengan membangkitkan perasaan, menginspirasi mereka, memberikan kenyamanan, dan membangkitkan pengalaman berharga Ekspresi artistik ini berfungsi sebagai media untuk mengekspresikan kepekaan, empati, dan refleksi tentang pengalaman manusia, berkontribusi pada pemahaman dan hubungan yang lebih dalam di antara individu
9. PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS
Penulis : Zulfi Hendri, S.Pd
Objek : Objek yang diteliti dalam makalah penelitian adalah penciptaan lukisan sebagai bentuk ekspresi seni
Teori Pendekatan : Salah satu teori menonjol yang disorot adalah konsep psikologi bawah sadar, yang telah mengarah pada pengembangan karya seni seperti Pittura Metafisica, surealisme, dan ekspresionisme abstrak.
Analisis: Analisis dalam makalah penelitian berfokus pada peningkatan kualitas lukisan melalui penggunaan teknik komputer untuk perbandingan dengan karya seni lainnya, memungkinkan refleksi diri dan peningkatan keterampilan artistik Ini menekankan pentingnya elemen seperti pengulangan, ritme, proporsi, dan keseimbangan dalam komposisi seni untuk menciptakan karya seni yang menarik secara visual dan harmonis Makalah ini membahas bagaimana seniman menggunakan elemen seperti garis, warna, bentuk, tekstur, dan perangkat visual untuk membuat desain atau komposisi yang kohesif dalam karya seni mereka, mengikuti prinsip-prinsip seperti keseimbangan, harmoni, kesatuan, variasi, penekanan warna, dan gerakan
Kesimpulan:Makalah penelitian menyimpulkan dengan menekankan pentingnya memanfaatkan teknik komputer untuk meningkatkan kualitas lukisan dan membandingkannya dengan karya seni lain untuk memfasilitasi refleksi diri dan peningkatan artistik Ini menggarisbawahi pentingnya elemen seperti pengulangan, ritme, proporsi, dan keseimbangan dalam komposisi seni untuk menciptakan karya seni yang menarik secara visual dan harmonis menyoroti peran penting elemen seperti garis, warna, bentuk, tekstur, dan perangkat visual dalam menciptakan desain atau komposisi yang kohesif dalam karya seni, mengikuti prinsip-prinsip seperti keseimbangan, harmoni, kesatuan, variasi, penekanan warna, dan gerakan
10. Introspeksi Diri Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis
Penulis : Hamdan Akromullah
Objek : penciptaan lukisan sebagai bentuk refleksi diri dan ekspresi
Teori Pendekatan : menggabungkan teori ekspresionisme dalam seni, yang berfokus pada penggambaran perasaan subjektif seniman melalui deformasi dan distorsi dalam karya seni.
Analisis: mengeksplorasi proses refleksi diri melalui penciptaan lukisan yang bertujuan untuk berdamai dengan diri sendiri dan mendorong pertumbuhan pribadi dengan merefleksikan pengalaman dan kesalahan masa lalu. Lukisan berfungsi sebagai salah satu bentuk ekspresionisme, yang memungkinkan seniman bebas mengungkapkan perasaan dan pemikirannya tentang pengalaman masa lalu, terutama berfokus pada perasaan sedih dan penyesalan.Melalui penggunaan deformasi dalam seni, lukisan-lukisan tersebut mewakili interpretasi visual yang unik terhadap diri dan menekankan pentingnya tindakan bijak dan refleksi diri untuk menghindari penyesalan di masa depan.Kajian ini juga mendalami teori ekspresivisme, introspeksi, dan ekspresivisme. Penggunaan deformasi, yang dipelajari dalam seni, untuk menciptakan ekspresi visual yang mencolok yang menyampaikan perasaan subjektif, meningkatkan kesadaran diri, dan menyampaikan makna yang lebih dalam tentang diri dan pertumbuhan pribadi.
Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini menekankan penggunaan teknologi komputer untuk meningkatkan kualitas lukisan dan mendorong refleksi diri untuk peningkatan artistik. Artikel ini menyoroti pentingnya elemen seperti pengulangan, ritme, proporsi, dan keseimbangan dalam komposisi artistik untuk menciptakan gambar yang menarik secara visual, dan menjelaskan bagaimana seniman menggunakan garis, warna, bentuk, dan Pelajari cara menggunakan berbagai elemen seperti tekstur untuk membuat sebuah desain yang konsisten. Prinsip-prinsip seperti keseimbangan, keselarasan, kesatuan, dan perubahan. Selain itu, kesimpulannya mengeksplorasi konsep simetri dan asimetri dalam seni serta menjelaskan bagaimana keseimbangan harmoni visual dalam sebuah karya seni dapat dicapai melalui elemen seperti warna dan kontras terang dan gelap. Secara keseluruhan, penelitian ini diakhiri dengan menyoroti pentingnya persatuan dalam seni.Kesatuan dalam seni adalah ketika unsur-unsur yang berbeda bentuk bekerja sama untuk menciptakan koherensi dan estetika dalam sebuah karya seni yang mempengaruhi persepsi dan pengalaman pemirsanya.
11. Kajian Karya Seni Lukis Vincent Van THE CHAIRS
Penulis : Astri Lestari
Objek : Lukisan Vincent Van Gogh “THE CHAIRS”
Teori Pendekatan : analisis karya seni Vincent Van Gogh, khususnya lukisan kursinya, melalui lensa ekspresionisme
Analisis: Lukisan kursi Vincent Van Gogh berfungsi sebagai cerminan emosi batin dan pengalaman pribadinya, menampilkan gaya ekspresionismenya Melalui teknik sapuan kuasnya yang unik dan penggunaan objek tanpa perspektif, Van Gogh menanamkan lukisan kursinya dengan rasa kedalaman dan intensitas emosional Lukisan kursi, satu menggambarkan dirinya dan yang lainnya rekannya Gauguin, memberikan gambaran sekilas tentang jiwa Van Gogh dan gejolak emosional yang dialaminya Pilihan kursi Van Gogh sebagai tema sentral dalam karya seni ini melambangkan lebih dari sekadar perabot; mereka mewakili lapisan makna yang lebih dalam terkait dengan perjuangan dan hubungannya sendiri Dengan mengekspresikan perasaan dan pikirannya melalui kanvas, lukisan kursi Van Gogh mencontohkan kekuatan seni untuk menyampaikan narasi pribadi dan membangkitkan emosi yang kuat pada pemirsa
Kesimpulan: Analisis lukisan kursi Vincent Van Gogh mengungkapkan dampak mendalam dari pengalaman pribadinya pada seninya, menampilkan gaya ekspresionismenya .Melalui teknik sapuan kuasnya yang unik dan pilihan objek tanpa perspektif seperti kursi, Van Gogh secara efektif menyampaikan emosi dan perjuangan batinnya di atas kanvas Lukisan kursi, mewakili dirinya dan rekannya Gauguin, berfungsi sebagai jendela ke dunia emosional Van Gogh dan kompleksitas hubungannya Kemampuan Van Gogh untuk menerjemahkan perasaannya ke dalam seni menyoroti hubungan intim antara pengalaman hidup dan ekspresi artistik, menunjukkan kekuatan seni untuk mengkomunikasikan narasi yang sangat pribadi Secara keseluruhan, studi tentang lukisan kursi Van Gogh menggarisbawahi pentingnya seni sebagai media untuk ekspresi emosional dan refleksi diri, menjelaskan gejolak batin seniman dan proses kreatif
12. ANALISIS TEORI REPRESENTASI STUART HALL PADA THE OLD GUITARIST' KARYA PABLO PICASSO
Penulis : Nadila Restu Iswara
Objek : karya seni berjudul 'The Old Guitarist' oleh Pablo Picasso.
Teori Pendekatan :Menggunakan Teori Representasi Stuart Hall untuk mengkaji karya seni The Old Guitarist
Analisis: Analisis 'The Old Guitarist' oleh Pablo Picasso melalui teori representasi Stuart Hall mengungkapkan cerminan kondisi sosial dan budaya Spanyol awal abad ke-20, ditandai oleh kemiskinan, pengangguran, dan konflik sosial Lukisan ini menggunakan unsur-unsur seperti warna gelap dan suram untuk menciptakan suasana melankolis, menekankan tema kemiskinan dan penderitaan Melalui pengkodean elemen visual seperti pilihan warna, garis, dan komponen artistik lainnya, Picasso secara efektif menyampaikan pesan kemiskinan dan keputusasaan dalam karya seni Perspektif Stuart Hall tentang representasi membantu dalam memahami bagaimana seniman mengkodekan tema-tema ini dalam lukisan dan bagaimana pemirsa memecahkan kode dan menafsirkannya,Proporsi tubuh yang terdistorsi dan fokus utama pada gitaris tua dalam lukisan semakin meningkatkan representasi kelemahan, ketidakberdayaan, dan kondisi kehidupan yang keras yang dialami oleh karakter
Kesimpulan:Kerangka kerja Stuart Hall membantu dalam memeriksa bagaimana seniman mengkodekan pesan yang terkait dengan kemiskinan dan keputusasaan dalam karya seni, dan bagaimana pemirsa menafsirkan representasi ini berdasarkan perspektif mereka sendiri Secara keseluruhan, analisis menyoroti bagaimana 'The Old Guitarist' berfungsi sebagai cerminan pedih dari perjuangan sosial ekonomi dan penderitaan manusia yang dialami di Spanyol awal abad ke-20, menunjukkan kekuatan seni untuk menyampaikan pesan sosial yang mendalam
13. TINJAUAN GENDER PADA IDENTITAS DIRI DALAM KARYA SENI LUKIS ARTEMISIA GENTILESCHI DAN FRIDA KAHLO
Penulis : Rifdah Ramadhaniah
Objek : eksplorasi identitas gender dalam karya seni Artemisia Gentileschi dan Frida Kahlo melalui lensa aspek visual dan konseptual
Teori Pendekatan : menggunakan teori Judith Butler dari bukunya “Gender Trouble” untuk menganalisis identitas gender dalam karya seni Artemisia Gentileschi dan Frida Kahlo
Analisis :menggali karya seni Artemisia Gentileschi dan Frida Kahlo untuk menganalisis bagaimana mereka menggambarkan identitas gender melalui elemen visual dan konseptual .Kedua seniman menantang norma gender tradisional dengan menggambarkan tema kekuatan, keberanian, dan representasi diri dalam lukisan mereka .Melalui lensa teori Judith Butler dari “Gender Trouble,” penelitian ini mengeksplorasi bagaimana gender adalah konstruksi sosial daripada hanya terkait dengan seks biologis, menekankan fluiditas peran gender Karya seni Gentileschi menyoroti sosok wanita yang kuat di masa ketika wanita sering dianggap lemah, sementara potret diri Kahlo menolak karakteristik feminin atau maskulin tradisional, menekankan kesadaran diri dan kebebasan Analisis menggarisbawahi pentingnya ekspresi diri dan pemberdayaan bagi seniman wanita, menunjukkan bagaimana seni dapat menjadi alat yang ampuh untuk menantang persepsi masyarakat tentang identitas gender
Kesimpulan: Makalah penelitian tentang identitas gender dalam karya Artemisia Gentileschi dan Frida Kahlo ini mengeksplorasi bagaimana kedua seniman tersebut menggunakan lukisan mereka untuk menantang norma-norma gender tradisional dan mengekspresikan kekuatan, keberanian, dan seni seni.ekspresi Resistensi terhadap ekspektasi sosial.Melalui teori Judith Butler tentang gender sebagai konstruksi sosial, penelitian ini menekankan fluiditas dan kompleksitas peran gender dan bergerak melampaui determinisme biologis untuk mengeksplorasi beragam ekspresi identitas gender dalam seni. Penggambaran Gentileschi tentang perempuan kuat dan potret diri ekspresi diri Kahlo menunjukkan bagaimana seni dapat menjadi alat untuk mengekspresikan diri, menantang stereotip gender, dan pada akhirnya meningkatkan identitas gender dalam masyarakat dan pemahaman yang beragam.
14. SENI LUKIS SURYALISME KARYA SENIMAN KOEBOE SARAWAN SEBAGAI MEDIA REFLEKSI DAN EDUKASI TERHADAP MASYARAKAT
Penulis : Lucky Childa Pratama
Objek : lukisan seorang seniman Jawa Timur bernama Koeboe Sarawan, yang secara khusus berfokus pada karya-karyanya dalam gaya seni suryalisme
Teori Pendekatan : menggunakan teori estetika untuk menganalisis lukisan Koeboe Sarawan dalam gaya seni suryalisme, dengan fokus pada makna visual dan simbolis yang tertanam dalam karya seni
Analisis: Analisis terhadap lukisan gaya Surealis Koeboe Sarawan mengungkap refleksi mendalam terhadap spiritualitas dan kehidupan, yang dilukis dengan figur dan warna simbolik yang menyampaikan makna mendalam.Karya ini menggambarkan tema konsentrasi dan pencerahan spiritual, dilambangkan dengan sosok berjubah dalam kontemplasi mendalam, terlepas dari gangguan duniawi dan bertujuan untuk mencapai puncak pencapaian spiritual. Melalui penggunaan warna-warna hangat dan gelap, lukisan ini membangkitkan rasa tenang.mengungkap detail rumit dan proses rumit yang terlibat dalam penciptaan sebuah karya seni, menonjolkan kepiawaian seniman dalam berekspresi pada tingkat tinggi.
Kesimpulan: Kajian terhadap lukisan solaris Koeboe Sarawan menyimpulkan bahwa karya tersebut berfungsi sebagai media refleksi dan pendidikan yang kuat, memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pemirsa tentang konsep spiritual dan filosofis.Dengan menganalisis unsur estetis dan simbolik sebuah lukisan, terlihat jelas bahwa sang seniman menyampaikan pesan mendalam terkait spiritualitas dan pengalaman manusia.Detail karya seni yang rumit dan penggunaan warna menciptakan suasana meditatif, mengundang pemirsa untuk merefleksikan perjalanan spiritual dan hubungan mereka dengan Tuhan.Secara keseluruhan, lukisan solarisme Koeboe Sarawan tidak hanya menunjukkan penguasaan artistik, tetapi juga memberikan tempat bagi pemirsa untuk melakukan refleksi dan kontemplasi diri, menyoroti pentingnya seni dalam menyampaikan ide dan emosi Masu yang kompleks.
15.MENGGALI KREATIVITAS KARYA RADEN SALEH DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI SENI
Penulis : Didit Endriawan
Objek : studi nilai-nilai kreativitas Raden Saleh menggunakan pendekatan Psikologi Seni.
Teori Pendekatan : Penelitian ini menggunakan teori psikologi seni sebagai pendekatan untuk menganalisis nilai-nilai kreatif Raden Saleh.
Analisis: Laporan penelitian ini mengkaji nilai-nilai kreatif Raden Saleh melalui kacamata psikologi seni, menyoroti kreativitas luar biasa dan rasa ekspresi artistiknya.Dikenal karena pemandangan alamnya yang liar dan pemandangannya yang dramatis, karya Raden Saleh mencerminkan hubungannya yang mendalam dengan Indonesia dan hasratnya untuk mengabadikan keindahan lanskap Indonesia. Dengan mempelajari lukisan Raden Saleh, artikel ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana pengalamannya di Eropa mempengaruhi dan mendewasakan karyanya.Ia mengasah kemampuan melukisnya, menganalisis aspek psikologis proses kreatif Raden Saleh, menyoroti ketelitian sapuan kuas dan komitmennya terhadap hasil karya yang optimal, serta mengeksplorasi pentingnya seni rupa di Indonesia.Warisan seni Raden Saleh yang abadi dibedakan oleh ekspresi dan teknik artistiknya yang unik, dan terus menerima pengakuan dan pujian internasional atas kreativitasnya yang sadar dan sistematis.
Kesimpulan: Nilai-nilai kreatif Raden Saleh dieksplorasi secara detail dalam makalah penelitiannya The Psychology of Art yang menjelaskan bakat luar biasa dalam kreativitas dan ekspresi seni.Karyanya, yang menampilkan pemandangan alam liar dan pemandangan dramatis, mencerminkan hubungan mendalamnya dengan Indonesia dan komitmennya untuk mengabadikan keindahannya, dan studi ini mengeksplorasi karya Raden Saleh di Eropa.bagaimana pengalamannya di Indonesia memengaruhi dan mematangkan keterampilan melukisnya, menjadikannya seorang tokoh terkemuka. tokoh dalam sejarah Indonesia.Seni rupa Indonesia dengan menganalisis aspek psikologis proses kreatif Raden Saleh melalui psikologi seni Artikel ini berfokus pada ketelitian sapuan kuas dan komitmennya terhadap hasil luar biasa dalam lukisannya.Warisan seni Raden Saleh yang abadi, ditandai dengan ekspresi dan teknik artistiknya yang unik, terus diakui secara internasional dan menunjukkan pendekatan kreativitasnya yang sadar dan sistematis.
16. ANALISIS KARYA SENI LUKIS YASRUL SAMI
Penulis : PRETY CHIA
Objek : mempelajari perjalanan artistik dan karakteristik khas dari karya lukisan Yasrul Sami.
Teori Pendekatan : Makalah penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif untuk menyelidiki perjalanan artistik dan karakteristik unik dari karya lukisan Yasrul Sami
Analisis: Analisis dalam makalah penelitian berfokus pada studi tiga karya seni oleh Yasrul Sami untuk memahami perjalanan artistik dan gaya uniknya Ini melibatkan penggunaan pendekatan kritik seni oleh Edmund Burke Feldman dan teori sosiologis oleh Vera L. Zolberg untuk interpretasi Data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan wawasan tentang lukisan Yasrul Sami Proses analisis meliputi pengumpulan data, pengurangan, presentasi, dan verifikasi untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik artistik Yasrul Sami Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang evolusi artistik Yasrul Sami dan mengidentifikasi ciri-ciri khas yang menentukan gaya lukisannya
Kesimpulan: Analisis makalah penelitian ini mencakup investigasi terhadap tiga lukisan representatif Yasrul Sami untuk memahami karir seni dan gaya uniknya. Analisis ini mencakup penggunaan pendekatan seni kritis Edmund Burke Feldman dan teori sosiologi Vera L. Solberg untuk menafsirkan karya Yasrul Sami secara efektif.Untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai lukisan Yasrul Sami, diperlukan analisis melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.Proses analisis data terdiri dari empat langkah besar: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan validasi untuk menarik kesimpulan yang bermakna. Ciri-ciri Seni Yasurul Sami Melalui analisis mendetail tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman kita tentang perkembangan seni Yasurul Sami dan mengidentifikasi ciri-ciri khasnya. ciri-ciri yang menentukan gaya lukisannya. Pendekatan analitis yang disajikan dalam laporan penelitian ini merupakan kajian sistematis dan detail terhadap karya-karya bergambar Yasrul Sami, memberikan wawasan tentang perjalanan seni dan keunikannya.
17. Analisis Tanda Dalam Karya Seni Grafis Reza Sastra Wijaya
Objek : Analisis Tanda Dalam Karya Seni Grafis Reza Sastra Wijaya
Teori Pendekatan : berfokus pada teori semiotik Peirce untuk menganalisis sistem tanda yang ada dalam seni grafis Reza Sastra Wijaya
Analisis: Menganalisis suatu simbol dalam sebuah karya seni adalah mengungkap makna dengan mengkorelasikan struktur faktual dari simbol tersebut.Proses ini sangat penting dalam memahami makna dasar sebuah karya seni.Analisis karakter merupakan kelanjutan metodologis dari tahap penjelasan.Unsur-unsur kompleks suatu karya seni dibagi menjadi beberapa bagian dan ditampilkan secara individual, seperti garis, warna, bentuk, ruang, dan tekstur.Unsur-unsur tersebut dikaitkan dengan judul karya dan tema atau gagasan utama karya, serta menjadi dasar penafsiran tokoh yang lebih obyektif.Menurut semiotika Peirce, tanda didasarkan pada simbol, indikator, dan objek yang tersusun dari simbol.Interpretasi memegang peranan penting dalam memahami makna di balik tokoh-tokoh dalam sebuah karya seni.Tujuannya adalah untuk menafsirkan objek kajian, dalam hal ini karya seni, guna mengungkap pesan dan simbolisme yang mendasari senimannya.
Kesimpulan Analisis tanda-tanda dalam karya seni grafis Reza Sastra Wijaya memberikan wawasan tentang niat seniman untuk menyampaikan pesan simbolis yang berkaitan dengan isu-isu sosial seperti suap dan korupsi, menggunakan elemen seperti bidak catur dan simbolisme warna Teori semiotik Peirce membantu dalam memahami sistem tanda dalam karya seni, menekankan pentingnya menafsirkan tanda-tanda berdasarkan konteks dan konvensi budaya Korelasi antara tanda dan realitas, seperti yang digambarkan dalam karya seni, menyoroti pentingnya tanda-tanda dalam mewakili norma-norma budaya dan sosial, seperti penggunaan simbol 'babi' untuk mewakili pejabat korup dalam budaya Indonesia Secara keseluruhan, analisis tanda-tanda dalam karya seni Reza Sastra Wijaya menampilkan ekspresi kreatif seniman dan komentar kritis tentang isu-isu sosial, mengundang pemirsa untuk merenungkan makna dan pesan yang lebih dalam yang tertanam dalam karya seni
18. MEMPERSOALKAN FIGUR-FIGUR DALAM KARYA GUNAWAN BAGEA
Penulis : Indrawati
Objek : karya seni Gunawan Bagea, yang secara khusus berfokus pada lukisannya yang berjudul “Lagu Kita Masih Sama.”
Teori Pendekatan : menggunakan pendekatan kritik seni formalistik, menekankan elemen visual dan gaya lukisan
Analisis: Karya seni Gunawan Bagea “Lagu Kita Masih Sama” menampilkan pergeseran gayanya menuju kesederhanaan dan minimalis dibandingkan dengan karya-karya sebelumnya, mencerminkan penyimpangan dari gaya detail kakeknya, Hendra Gunawan Lukisan ini menampilkan tokoh-tokoh anak, melambangkan ekspresi pribadi seniman tentang kepedulian tentang kemajuan masyarakat dan dampaknya terhadap hubungan manusia dan alam, mewujudkan tema humanisme dan nostalgia Melalui analisis formal, komposisi lukisan disorot, dengan fokus pada susunan gambar, penggunaan warna, dan penekanan sentral pada dua figur tertentu melalui kontras warna dan posisi dalam karya seni Tekstur kasar dalam lukisan dicapai melalui penggunaan akrilik di atas kanvas dengan teknik kuas kasar, meningkatkan tampilan ekspresif dan non-dekoratif karya seni Evolusi artistik Gunawan Bagea pada tahun 2009 menunjukkan karakter artistik yang lebih spesifik, menjauh dari pengaruh kakeknya dan merangkul tema-tema yang mencerminkan keprihatinan pribadi dan identitas artistiknya
Kesimpulan: Pendekatan kritik seni formalis yang diterapkan pada karya Baghea memungkinkan dilakukannya analisis mendetail terhadap elemen visual, komposisi, dan ekspresi tematik lukisannya.Bagea menggunakan karakter anak-anak dan gambar simbolis untuk menyampaikan pemikirannya tentang kemajuan sosial, hubungan antarmanusia, dan banyak lagi. Ini adalah pengaruh modernitas terhadap hubungan dan tekstur pribadi.Kekasaran dan ekspresi karya Baghea dicapai melalui teknik khusus seperti pengaplikasian cat akrilik pada kanvas dengan kuas kasar, menjadikan seluruh perjalanan seni Baghea pada tahun 2009 menjadi momen penting.Aspek non-dekoratif dan emosional dalam lukisannya ditekankan.
19. KAJIAN ESTETIKA SENI BATIK KONTEMPORER MELALUI KARYA KOLABORASI SENIMAN AGUS ISMOYO-NIA FLIAM
Penulis : Ernawati
Objek : aspek estetika seni batik kontemporer yang diciptakan melalui kolaborasi seniman Agus Ismoyo dan Nia Fliam
Teori Pendekatan : metode deskriptif kualitatif dengan kritik seni dan pendekatan estetika untuk menganalisis karya seni
Analisis: Analisis gabungan seni batik kontemporer oleh Agus Ismoyo dan Nia Furiam mengungkapkan beberapa hal penting sebagai berikut: Karya seni mewujudkan nilai-nilai estetika yang berakar kuat pada kosmologi budaya dan terinspirasi oleh alam dan alam semesta Gambar simbolik merupakan aspek penting dari karya seni pengalaman. Pertimbangan etis terlihat dalam karya dan mencerminkan orientasi budaya dan nilai-nilai seniman terhadap kehidupan dan masyarakat. Perpaduan teknik batik tradisional dan pendekatan inovatif menciptakan gaya postmodern yang bercirikan pola berlapis dan motif simbolis. Struktur karya, termasuk judul, pokok bahasan, bahan yang digunakan, dan teknik penyajian, menunjukkan perpaduan bentuk dua dimensi dan tiga dimensi serta menonjolkan visi kreatif dan keterampilan teknis seniman. Analisis sangat kuat pentingnya tradisi sebagai landasan kreativitas seni, dimana tradisi berperan sebagai sumber inspirasi dan bukan sebagai pembatas ekspresi seni.
Kesimpulan: Karya-karya seni melayani fungsi pribadi dan sosial, menekankan pentingnya menafsirkan seni sebagai pengetahuan tidak berwujud, mentransfer pengetahuan berdasarkan praktik lokal, dan melestarikan nilai-nilai tradisional dalam penciptaan artistik
20. ANALISIS NILAI ESTETIKA PADA KARYA SENI LUKIS
ARYA SUDRAJAT DALAMPAMERAN “NGINDEUW”
Penulis : ahmah Aprianti
Objek : Objek yang diteliti dalam makalah penelitian adalah nilai estetika karya seni yang dibuat oleh seniman Arya Sudrajat dari Jelekong.
Teori Pendekatan : Makalah penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mempelajari nilai estetika dalam karya seni Arya Sudrajat.
Analisis: Penelitian ini membahas tentang nilai estetis karya Arya Sudrajat, seniman asal Jerecon yang menciptakan karya dengan menggunakan bahan-bahan kuno. Seniman Arya Sudrajat menggunakan benda-benda yang terbuat dari kaleng, besi, dan bahan logam lainnya sebagai benda dan bahan lukis untuk karya instalasinya. Hal ini ia lakukan sebagai respons terhadap lingkungan tempat ia tinggal: desa Jerecon, pusat industri lukisan.Bisa dibayangkan berapa banyak barang bekas yang dikumpulkan di kawasan ini.Ini hanyalah 4.444 kaleng cat bekas yang digunakan untuk membuat karya tersebut.Arya Sudrajat menampilkan karyanya pada tahun dalam pameran tunggal bertajuk 'Ngindeuw' yang artinya 'menyerap'.Pameran ini diadakan di Bale Tonggoh Panggang Sunaryo Art Space pada tahun . Dalam penelitian ini, penulis menganalisis nilai estetika dan proses seniman dalam membebaskan nilai fungsional barang bekas tersebut sehingga menjadi karya seni . Peneliti menemukan bahwa karya Timbris
Kesimpulan: mengenai nilaiestetika karya Arya Sudrajat yang berjudul Timbris#1,dapat diketahui unsur-unsur serta prinsip-prinsip seni rupa yang menjadi indikator nilai estetis atau nilai keindahan karya lukisnya. Unsur-unsur tersebut seperti titik, garis, bidang, ruang, warna, tekstur dan gelap terang. Sedangkan prinsip-prinsipnya adalah kesatuan, keseimbangan, irama dan center of interest. Meskipun terdapat beberapa unsur yang terdapat di dalam karya seni lukis Timbris#1, akan tetapi unsur yang paling menyimbolkan karakter dari objek (kaleng) aslinya adalah unsur garis karena terdapat dua jenis unsur garis yaitu garis lengkung dan garis zigzag
Komentar
Posting Komentar