semiotika seni rupa
Nama:DWI RIYADI DARSONO
Kelas:R4B
NPM:202246500088
JUDUL: SEMIOTIKA
DALAM KARYA SENI RUPA
PENDAHULUAN
Karya seni adalah
ciptaan artistik atau benda estetik. Meskipun demikian, karya seni mungkin juga digunakan untuk menyebut
karya apa pun yang dianggap berseni dalam artian paling luasnya, sehingga karya
seni juga melingkupi karya-karya sastra dan musik. Akan tetapi dalam hal ini, secara
prinsipil istilah karya seni terpaut pada bentuk seni rupa yang memiliki wujud macam macam seni dan
fungsinya
1Seni musik Seni musik merupakan karya seni yang menggunakan
bunyi sebagai unsur utamanya. Selain itu, di dalam musik terdapat juga unsur
lain seperti harmonisasi, melodi, dan notasi. Selain dari alat-alat musik,
suara musik juga berasal dari manusia, misalnya akapela atau beatbox.
2.Seni tari Seni tari merupakan bentuk seni yang
memanfaatkan gerakan tubuh sebagai keindahan. Seorang pengarah tari
(koreografer) dapat menyampaikan maksud atau pesan tertentu melalui gerakan
tarian.
3. Seni teater Seni teater adalah seni yang memvisualisasikan
imajinasi atau menggambarkan buah pikir seseorang. Hasil imajinasi tersebut
berhubungan dengan perilaku mahluk hidup, baik secara individu maupun kelompok.
4. Seni sastra Seni sastra merupakan bentuk seni yang dinikmati melalui
media pendengaran dan penglihatan. Melalui seni sastra dalam kata-kata,
seseorang bisa menyampaikan pesan dan kesan dengan cara yang indah.
5. Seni rupa Seni rupa adalah karya seni yang dapat dinikmati
melalui media penglihatan, atau visual art. Jenis seni yang satu ini fokus pada
karya yang memiliki wujud dan rupa yang diekspresikan dalam bentuk lukisan,
gambar, patung, kerajinan tangan, multimedia, dan lain-lain.
Fungsi seni Fungsi seni secara individu
1. Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan fisik
Dalam proses pemenuhan kebutuhan fisik ini, para seniman mempunyai peranan
penting dalam menciptakan berbagai benda-benda bernilai seni untuk pemuasan
kebutuhan fisik dan memberikan kenyamanan bagi orang lain.
2. Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan emosi Untuk memenuhi kebutuhan
emosional tersebut, manusia membutuhkan dorongan dari luar dirinya. Misalnya,
seseorang yang punya jiwa seni dan estetika akan mengungkapkan emosinya melalui
musik, lukisan.
Fungsi seni bagi sosial
1.Seni sebagai media agama atau kepercayaan Seni punya peranan penting
dalam penyampaian pesan religi/ agama kepada manusia. Hal ini bisa kita lihat
dari busana/ pakaian, upacara pernikahan, upacara kematian, lagu rohani,
kaligrafi, dan lain-lain.
2. Seni sebagai media informasi
Melalui seni juga kita bisa menjelaskan sesuatu kepada orang lain dengan lebih
mudah. Misalnya penggunaan poster yang bernilai seni dimana di
dalamnya terdapat informasi tentang bahaya narkoba, pentingnya imunisasi, dan
penyampaian program pemerintah.
3. Seni sebagai media hiburan Sebagian besar yang berkaitan dengan
hiburan mengandung unsur seni di mana para pelaku seni dapat mengekspresikan
diri secara aktif atau pasif. Seorang seniman dapat merasakan senang, marah,
terharu, ketika karyanya disukai atau tidak disukai orang lain.
4. Seni sebagai media
Pendidikan Seni juga punya peranan penting dalam dunia pendidikan.
Pendidikan dapat dikelompokkan
Pengertian semiotika menurut
Charles Sanders Peirce
Menurut Charles Sanders
Peirce, semiotika adalah kajian yang tentang pertandaan dan segala hal yang
berhubungan dengan tanda itu sendiri. Peirce mengkategorikan analisis semiotika
pada tiga hal yaitu, Representamen (ground), Object, dan Interpretant. Ketika
kategori tersebut dikenal dengan relasi trikotomi dalam semiotik. Relasi
tersebut dikenal dengan sebutan semiosis dimana semiosis adalah
proses pemaknaan suatu tanda yang berawal dari dasar yang disebut dengan
representamen atau ground, lalu merujuk pada sebuah objek dan diakhiri dengan
terjadinya proses interpretant. dimana semiosis adalah proses pemaknaan suatu
tanda yang berawal dari dasar yang disebut dengan representamen atau ground,
lalu merujuk pada sebuah objek dan diakhiri dengan terjadinya proses
interpretant. Dari
ketiga kategori diatas, Peirce membagi lagi masing-masing ke dalam tiga
kategori. Dimana berdasarkan Representamen Peirce membagi tanda pada kategori
Qualisign, Sinsign, dan Legisign. Qualisign adalah kualitas dari suatu tanda.
Lalu Sinsign adalah keberadaan secara aktual dari suatu tanda. Sedangkan
Legisign merupakan makna atau norma yang dikandung dari suatu tanda itu
sendiri. Selanjutnya jika berdasarkan objeknya, Peirce membagi tanda pada
kategori Ikon, Indeks, Simbol (sign). Ikon adalah suatu tanda yang memiliki
kemiripan dengan objek aslinya. Lalu indeks adalah suatu tanda yang berkaitan
dengan objeknya dengan didasari oleh sebab dan akibatnya. Sedangkan simbol
adalah suatu tanda yang berkaitan dengan penandanya serta petandanya. Lalu yang
terakhir jika berdasarkan Interpretant, Peirce membagi ke dalam 3 kategori juga
yaitu Rheme, Dicent Sign, Argument. Rheme adalah suatu tanda yang diartikan
atau dimaknai secara berbeda dari makna aslinya. Lalu Dicent Sign adalah suatu
tanda yang memiliki arti sesuai faktanya atau kenyataannya. Sedangkan Argument
adalah suatu tanda yang memuat tentang alasan dari suatu hal. Dari semua
kategori diatas, penelitian ini akan lebih berfokus pada pembahasan dari
kategori relasi triadic pada representamen dari sebuah tanda dari rambu lalu
lintas.
Karya seni merupakan salah satu produk yang timbul akibat perbuatan manusia dan perbuatannya yang disebabkan oleh pikiran dan motif emosi.Oleh karena itu, suatu karya seni bukanlah suatu kesatuan yang berdiri sendiri, melainkan suatu unsur suatu sistem, dan makna-makna yang dikandungnya juga bersifat sistemik.Artinya, makna suatu karya seni dapat ditentukan oleh sistem, oleh karya seni itu sendiri, dan oleh orang yang menciptakan karya seni tersebut atau yang mengaitkan unsur-unsur fisik lingkungan dengan makna tertentu.Hal ini telah menjadi bahan penelitian teoretis dan dianalisis secara sistematis melalui semiotika dengan mengandalkan tanda sebagai konsep utama.telah saya sebutkan bahwa semiotika adalah ilmu dengan bidang penelitian yang luas.Namun sejauh ini kajian terhadap karya seni yang dilakukan oleh para ahli semiotika belum membuahkan hasil yang jelas, karena pemahaman, pendekatan dan teori semiotika sangat berbeda dan belum memberikan harapan baru.Objek kajian seni meliputi segala sesuatu yang merupakan hasil kegiatan batin, diwujudkan dalam bentuk karya, atau merangsang emosi orang lain.Karena erat kaitannya dengan aktivitas internal, dan terkadang dengan budaya lokal, maka jenis karya seni sangat beragam, dan kriterianya sangat sulit ditemukan yang dapat diterapkan secara universal, terutama dari segi maknanya.Namun, seni juga ada sebagai ilmu, dan Anda bisa menikmati hasilnya.Karya seni dapat dinikmat dengan mengalaminya dari berbagai aspek dan sudut pandang, serta tanda dan simbol yang terkandung di dalamnya.
Simbol sebagai objek kajian dapat berupa beberapa artefak yang ditafsirkan secara keseluruhan sebagai bentuk, gaya, atau genre, yang dalam terminologi kajian budaya disebut teks.Dalam semiotika, sebuah teks mewakili serangkaian penandaan Seni rupa dalam
kajian semiotik tidak hanya terbatas sebagai kerangka teori, namun sekaligus
juga sebagai metode analisis. Misalnya dalam menganalisis karya seni seni rupa,
teori Peirce segi tiga makna (triangle meaning) yang terdiri atas sign (tanda),
object (objek), dan interpretant (interpretan) yang menurut Peirce menjadi
salah satu bentuk tanda adalah objek visual. Sedangkan objek adalah sesuatu
yang dirujuk tanda. Sementara interpretan adalah tanda yang ada dalam benak
seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila ketiga elemen makna
itu berinteraksi dalam benak seseorang, maka muncullah makna tentang sesuatu
yang diwakili oleh tanda tersebut. Yang dikupas teori segi tiga makna atau
triadic system oleh Peirce adalah persoalan bagaimana makna muncul dari sebuah
tanda ketika tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi lewat karya
seni yang dihasilkannya. Konsep semiotika Pierce berfokus pada hubungan
segitiga antara objek, representasi dan interpretasi, dalam hubungan triadic
terbagi menjadi 3 bagian, hubungan simbolik dilihat berdasarkan kesamaan
(similarity) antara unsur-unsur yang dimaksud. Selain Charles Sander Peirce,
masih ada beberapa ahli lain yang membahas teori tentang tanda ini, di
antaranya Ivor Armstrong Richard yang melahirkan teori Semantic Triangle (segi
tiga semantik). Teori Richard ini mirip dengan teori segi tiga makna Peirce.
Teori Richard menempatkan pada titik puncaknya terdapat reference (pikiran)
yang menunjukkan munculnya kembali ingatan masa lalu tentang suatu realitas
dalam konteks masa kini. Di bawahnya terdapat referent dan symbol. Referent
adalah objek yang dipersepsikan dan menimbulkan kesan dalam
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_semiotika_Peirce
https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/sasak/article/view/1905
Komentar
Posting Komentar